YouTube telah menjadi platform berbagi video yang dapat memadukan iklan dengan konten tanpa mengganggu pengalaman pengguna, sehingga kredibilitas pun terbangun antara brand dan audiens mereka dan memberikan hasil bisnis yang nyata.
Sebanyak 84% penonton YouTube di Indonesia percaya dengan iklan yang tayang di video itu. Bahkan, 80% penonton mengatakan bahwa video iklan di platform ini membantu mereka mengambil keputusan yang lebih mantap saat akan membeli sesuatu.
Tetapi, hasil studi terbaru dari Kantar dan Ipsos menunjukan ada perubahan perilaku penonton YouTube seiring dengan berubahnya usia penonton. Menurut hasil studi tersebut, kini penonton Youtube didominasi generasi Z. Perilaku penonton dari generasi ini suka menikmati video dalam berbagai format.
“Gen Z Indonesia mengonsumsi berbagai format video yang berbeda saat menonton. Malah, mereka cuma menghabiskan maksimal 24% dari waktu menonton mereka untuk mengonsumsi satu format.” Jelas Ajay Vidyasagar, Regional Director YouTube Asia Pacific.
Bahkan, hasil studi tersebut juga menunjukkan 90% dari penonton generasi Z ini lebih menyukai konten dalam format video pendek yang disebut YouTube Short. Melihat perubahan perilaku yang signifikan ini, YouTube kini membantu para pemilik brand untuk tetap bisa beriklan lewat platform ini dengan tepat dan efisien.
YouTube memperkenalkan beberapa solusi berteknologi AI yang dapat digunakan untuk mengefisienkan bisnis secara signifikan, meningkatkan ROI, dan membuka lebih banyak peluang, misalnya: Flip & Trim, fitur untuk mengubah konten horizontal milik brand dan menyesuaikannya secara otomatis untuk Feed Shorts. Lalu, Demand Gen yang memanfaatkan AI untuk menayangkan iklan di seluruh platform kami yang memiliki tingkat engagement tertinggi, termasuk YouTube dan Shorts.
“Pemilik brand perlu merancang materi dan strategi iklan yang sesuai dengan semua perubahan ini, mengingat brand yang menggunakan aset kreatif vertikal telah terbukti mendapatkan 10-20% lebih banyak konversi per dolar di YouTube Shorts dari pada kampanye yang hanya menggunakan aset lanskap saja ,” jelas Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id
Quoted From Many Source